Artikel ini saya tulis untuk weshare.waskita.co.id dipublikasikan pada 18 May 2021.
Hallo Insan Waskita, Apakabar? Semoga sehat selalu
yah, Ingat selalu Terapkan Prokes ditengah Masa Pandemik saat ini. Tentu
diantara kita telah mendapatkan vaksin baik ke-1 maupun vaksin ke-2. Namun,
setelah vaksin-pun kita tidak lantas menjadi kebal terhadap Virus Covid-19 yah
Insan Waskita.... Tetap terapkan prosedur kesehatan dan keselamatan terhadap
Virus Covid-19 ini. (Berikut link tentang vaksin : Artikel Vaksinasi di Bulan Ramadhan)
Selain itu isu yang sedang ramai diperbincangkan
adalah problema banjir di perkotaan, terutama di Perumahaan, kok bisa ya unit
terkecil dari perkotaan ini terkena dampak genangan air. Apakah penyebabnya?
Genangan pada cluster perumahaan ini sebenarnya dapat kita antisipasi dengan
membuat polder , bosem di taman perumahaan , tampungan air bawah tanah atau
salah satu yang dapat kita buat adalah sumur resapan dan biopori untuk lahan
yang tidak luas. Mengapa Kita menyarankan untuk Sumur Resapan dan Biopori di
perumahaan ? Karena cara sederhana tersebut dapat kita buat sendiri dirumah
dengan alat sederhana juga. Nah kali ini kita akan membahas
"Biopori".
Apakah "Biopori" itu ?
Biopori adalah
teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan selain dengan
sumur resapan. Istilah keren untuk biopori adalah istana cacing, walaupun
sebenarnya penghuni biopori bukan hanya cacing. Selain untuk resapan air,
biopori juga berguna sebagai pengolah sampah rumah tangga yang dapat diterapkan
di lahan pemukiman perkotaan yg sempit. Bahkan pembuatannya pun
sederhana dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak
lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak
memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan
sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di
tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.
Manfaat
Biopori
Pembuatan biopori juga memiliki tujuan agar kita
memperoleh manfaat. Berikut ini ada empat manfaat yang kita dapatkan jika
membuat lubang resapan biopori di halaman rumah.
1.
Mengurangi Sampah Organik
Pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi
sampah organik dari rumah kita ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena, ketika
kita membuat lubang, salah satu proses yang harus dilakukan adalah memasukkan
sampah organik.
Selain mengurangi sampah organik yang akan dibuang
ke TPA, pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat biasa memilah antara
sampah organik dan anorganik.
2.
Menyuburkan Tanah
Ketika kita memasukkan sampah organik ke dalam
lubang, akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut
menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu
akan membuat tanah menjadi lebih subur.
3.
Membantu Mencegah Terjadinya Banjir
Saat ini, banjir sering terjadi entah itu di kota
atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak
baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainasenya buruk karena kurangnya daya
serap air oleh tanah.
Dengan membuat lubang resapan biopori, dapat
membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang
ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah.
Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat
terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi
sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam
tanah.
4.
Mempengaruhi Jumlah Air Tanah
Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing
tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat
kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan
biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.
Lokasi Pembuatan Biopori
Pembuatan biopori sebaiknya
dilakukan pada area terbuka yang akan terkena air hujan. Kita bisa membuatnya
di halaman rumah, sekitar pepohonan, sekitar tempat parkir, dan tempat terbuka
lainnya.
Cara Membuat Biopori
Berikut ini akan dijelaskan
mengenai bagaimana kita membuat biopori. Mulai dari alat dan bahan yang
dibutuhkan, sampai langkah-langkah pembuatannya.
Alat Dan Bahan :
1.
Bor Tanah
2. Pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi
3.
Sampah Organik dan Air
Gambar
tampak atas lubang biopori.
Langkah-Langkah Membuat Biopori :
1. Sebelum
mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan
tempat pembuatan.
2. Setelah
ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan
biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
3. Lubangi
tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
4. Buat
lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
5. Setelah
itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter
lubang.
6. Kemudian,
isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan
sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
7. Setelah
itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC
yang sudah dilubangi terlebih dahulu.
Gambar langkah pembuatan lubang biopori.
Perawatan Biopori
Lubang resapan biopori ini
juga harus kita rawat agar tetap terjaga kualitasnya dan dapat berfungsi dengan
baik. Kita perlu melakukan beberapa hal berikut untuk merawat lubang biopori :
- Kita dapat mengisi lubang biopori dengan
sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai lubang
terisi penuh dengan sampah.
- Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat
kita biarkan selama tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi
kompos.
- Setelah tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang
biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun
siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah.
Mudah bukan cara membuat biopori, insan Waskita ?
Yuk kita lestarikan lingkungan kita dengan langkah kecil ini, kita mulai dari
DIRI SENDIRI dan mulai dari RUMAH KITA.... Selamat Mencoba!
Source : Biopori
- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas , zerowaste.id , sda.pu.go.id , dan beberapa artikel lainnya yang terkait.