21 Februari 2022

Drainase Perkotaan ~ Part 1

 

Halo insan waskita, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana menentukan bentuk drainase di lingkungan perkotaan. Tujuannya jelas sekali yah, untuk mengurangi banjir perkotaan atau genangan di jalan-jalan karena kurang terawatnya saluran air atau sistem drainasenya. 

Sering kali dijumpai genangan air padahal hujan hanya sebentar saja. Atau kita melewati air genangan akibat kurang terawatnya saluran drainase di lingkungan tersebut, padahal jalanan lainnya tidak ada genangan... pasti jengkel sekali yah, terganggu dan tidak nyaman.

Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat perdagangan, pusat produsen, sekaligus pusat konsumen. Di daerah perkotaan tinggal banyak manusia, banyak terdapat fasilitas umum, transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Saluran drainase di daerah perkotaan menerima tidak hanya air hujan, tetapi juga air buangan (limbah) rumah tangga dan limbah pabrik. Hujan yang jatuh di wilayah perkotaan kemungkinan besar terkontaminasi manakala air itu memasuki dan melintasi atau berada pada lingkungan perkotaan tersebut.

Bukan hanya itu kurangnya kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya kebersihan drainase juga merupakan penyebab terjadinya permasalahan pada sistem drainase perkotaan. Permasalahan drainase ini disebabkan oleh seringnya terjadi banjir pada saat hujan deras, ditambah sampah yang menumpuk di dalam drainase yang mengakibatkan air tidak mengalir secara lancar dan menyebabkan banjir di kawasan tersebut.

Jalan merupakan Infrastruktur Transportasi yang sangat penting bagi kita. Melalui jalan, kita dapat berpindah maupun memindahkan barang, baik dengan jalan kaki maupun menggunakan kendaraan. Jalan juga menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lain. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia, sistem jalan yang baik di suatu kawasan perkotaan, maupun antar kota dan provinsi sangatlah berkembang pesat. Dari segi jumlah ruas jalan, panjang, maupun teknologi konstruksinya. Keberadaan dan kegunaan suatu jalan dapat dimanfaatkan sepanjang umur yang telah direncanakan ataupun dirancang dengan memperhatikan beberapa aspek. Salah satu aspek penting konstruksi jalan raya yang menentukan unsur jalan tersebut sampai terjadinya kerusakan adalah bagaimana mencegah air tidak masuk ke dalam badan jalan apakah air yang berasal dari catchment area, air yang berasal dari air hujan ataupun air tanah.

Pentingnya kita memahami kebutuhan Drainase, adalah untuk melindungi kerusakan jalan dari pengaruh air. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistim guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan jalan.

Mari kita pahami arti frase kata drainase. Drainase yang berasal dari bahasa inggris drainage yang mempunyai arti mengalirkan, membuang atau mengalihkan air. Menurut H. A Halim Hasmar (2011), drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sebagai suatu tinndakan teknis untuk mengurangi kelebihan air dalam satu konteks pemanfaatan tertentu, baik yang berasal dari hujan, rembesan maupun yang lainnya di suatu kawasan, sehingga fungsi kawasan tidak terganggu.

Pengertian Drainase Menurut Ahli. Menurut Dr. Ir Suripin, M. Eng (2004) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang atau mengalirkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan pada suaru daerah, serta cara– cara penanggulangan akibat ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.

Tujuan Drainase.

Tujuan Drainase adalah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman. Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan secara aman, lancar dan efisien serta sejauh mungkin dapat mendukung kelestarian lingkungan. Dapat mengurangi genangan-genangan air yang menyebabkan bersarangnya nyamuk malaria dan penyakit-penyakit lain, seperti demam berdarah, disentri serta penyakit lain yang disebabkan kurang sehatnya lingkungan pemukiman.

Untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain : jalan, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan serta gangguan kegiatan akibat tidak berfungsinya sarana drainase.

Fungsi Drainase

Fungsi drainase adalah Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan infrastruktur kota dan harta benda milik masyarakat. Mengalirkan kelebihan air permukaan badan air terdekat secepatnya agar tidak membanjiri/ menggenangi kota yang dapat merusak selain harta benda masyarakat juga infrastruktur perkotaan. 

Mengendalikan sebagiaan air permukaan akibat hujan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik. Meresapkan air permukaan serta untuk menjaga kelestarian air tanah.

Yang perlu diketahui tentang drainase ialah :

A. Menurut jenisnya

1. Drainase Alamiah (Natural Drainage) yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan bagunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong, dan lain-lain. Saluran air ini terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena gravitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai. Namun di perkotaan sudah sangat jarang ditemui jenis drainase ini.

2. Drainase Buatan (Artificial Drainage) dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu / beton, gorong-gorong, pipa pipa, dan sebagainya. Jenis drainase ini sering menjadi pilihan di perkotaan.

B. Menurut letak bangunan  

1. Drainase permukaan tanah (Surface Drainage) adalah saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah berfungsi sebagai mengalirkan air yang berada di permukaan tanah ke saluran samping kiri kanan jalan untuk diteruskan ke tempat pembuangan akhir.

2. Drainase bawah permukaan tanah (Sub-Surface Drainage) adalah saluran drainase yang berada di bawah permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air yang berada di bawah permukaan tanah melalui gorong-gorong atau box culvert untuk dialirkan ke dalam pembuangan akhir melalui saluran kiri kanan jalan.

C. Menurut fungsi :

1. Single Purpose : Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau air jenis buangan yang lain seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain-lain

2. Multi Puspose : Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

D. Menurut Konstruksi :

1. Saluran Terbuka.
Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak didaerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.

2. Saluran Tertutup.
Yaitu saluran yang pada umunya sering dipakai untuk aliran air kotor (air yang mengganggu kesehatan/ lingkungan) atau untuk saluran yang terletak ditengah kota

Pola–Pola Drainase

Pembuatan saluran drainase disesuaikan dengan keadaan lahan dan lingkungan sekitar, oleh karena itu dalam perencanaan drainase terdapat banyak pola drainase, yang antara lain :

a. Pola Siku
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.





b. Pararel

Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.




c. Grid Iron

Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.



d. Alamiah

Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar, letak saluran utama ada di bagian terendah (lembah) dari suatu daerah (alam) yang secara efektif berfungsi sebagai pengumpul dari anak cabang saluran yang ada (saluran cabang), dimana saluran cabang dan saluran utama merupakan suatu saluran alamiah.

 

e. Radial

Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah. Suatu daerah genangan dikeringkan melalui beberapa saluran cabang dari suatu titik menyebar ke segala arah (sesuai dengan kondisi topografi daerah).





Bentuk Saluran Drainase

Bentuk dari saluran–saluran dimensi drainase sama halnya dengan bentuk saluran irigasi, serta dalam perencanaan dimensi saluran harus diusahakan seekonomis mungkin.

Adapun bentuk saluran antara lain :

a. Trapesium

Pada umumnya saluran terbentuk trapesium terbuat dari tanah akan tetapi tidak menutup kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar.


b. Persegi

Biasanya saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar.


c. Segitiga

Saluran sangat jarang digunakan tetapi mungkin digunakan dalam kondisi tertentu

 




d. Setengah Lingkaran

Berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. Bentuk saluran ini umum digunakan untuk saluran–saluran penduduk dan pada sisi jalan perumahan padat.

 


Akhir kata inilah pengertian drainase, tujuan drainase, fungsi drainase, jenis - jenis drainase, pola drainase dan bentuk saluran drainase yang sekaligus dilengkapi dengan contoh-contoh gambarnya, semoga bermanfaat untuk pengetahuan insan kita semuanya yah. Salam sehat selalu yah!

 

Sumber tulisan : Buku Drainase Terapan (HA. Halim, Hasmar, UII Press, Yogjakarta) , Website PUPR , dan artikel Teknik Sipil lainnya.