Halo insan waskita, kali ini kita akan
membahas tentang bagaimana menentukan bentuk drainase di lingkungan perkotaan.
Tujuannya jelas sekali yah, untuk mengurangi banjir perkotaan atau genangan di
jalan-jalan karena kurang terawatnya saluran air atau sistem drainasenya.
Sering kali dijumpai genangan air padahal hujan hanya
sebentar saja. Atau kita melewati air genangan akibat kurang terawatnya saluran
drainase di lingkungan tersebut, padahal jalanan lainnya tidak ada genangan...
pasti jengkel sekali yah, terganggu dan tidak nyaman.
Perkotaan merupakan pusat segala kegiatan manusia, pusat
perdagangan, pusat produsen, sekaligus pusat konsumen. Di daerah perkotaan
tinggal banyak manusia, banyak terdapat fasilitas umum, transportasi,
komunikasi, dan sebagainya. Saluran drainase di daerah perkotaan menerima tidak
hanya air hujan, tetapi juga air buangan (limbah) rumah tangga dan limbah
pabrik. Hujan yang jatuh di wilayah perkotaan kemungkinan besar terkontaminasi
manakala air itu memasuki dan melintasi atau berada pada lingkungan perkotaan
tersebut.
Bukan hanya itu kurangnya kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap
pentingnya kebersihan drainase juga merupakan penyebab terjadinya permasalahan
pada sistem drainase perkotaan. Permasalahan drainase ini disebabkan oleh
seringnya terjadi banjir pada saat hujan deras, ditambah sampah yang menumpuk
di dalam drainase yang mengakibatkan air tidak mengalir secara lancar dan
menyebabkan banjir di kawasan tersebut.
Jalan merupakan Infrastruktur Transportasi yang sangat
penting bagi kita. Melalui jalan, kita dapat berpindah maupun memindahkan
barang, baik dengan jalan kaki maupun menggunakan kendaraan. Jalan juga
menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah lain. Seiring dengan berkembangnya
kebutuhan manusia, sistem jalan yang baik di suatu kawasan perkotaan, maupun
antar kota dan provinsi sangatlah berkembang pesat. Dari segi jumlah ruas
jalan, panjang, maupun teknologi konstruksinya. Keberadaan dan kegunaan suatu
jalan dapat dimanfaatkan sepanjang umur yang telah direncanakan ataupun
dirancang dengan memperhatikan beberapa aspek. Salah satu aspek penting
konstruksi jalan raya yang menentukan unsur jalan tersebut sampai terjadinya
kerusakan adalah bagaimana mencegah air tidak masuk ke dalam badan jalan apakah
air yang berasal dari catchment area, air yang berasal dari air hujan ataupun
air tanah.
Pentingnya kita memahami kebutuhan Drainase, adalah untuk
melindungi kerusakan jalan dari pengaruh air. Drainase merupakan salah satu
fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistim guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan jalan.
Mari kita pahami arti frase kata drainase. Drainase yang
berasal dari bahasa inggris drainage yang mempunyai arti mengalirkan,
membuang atau mengalihkan air. Menurut H. A Halim Hasmar (2011), drainase
secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sebagai
suatu tinndakan teknis untuk mengurangi kelebihan air dalam satu konteks
pemanfaatan tertentu, baik yang berasal dari hujan, rembesan maupun yang
lainnya di suatu kawasan, sehingga fungsi kawasan tidak terganggu.
Pengertian Drainase Menurut Ahli. Menurut Dr. Ir Suripin,
M. Eng (2004) drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang atau
mengalirkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari
suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga
diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan
pada suaru daerah, serta cara– cara penanggulangan akibat ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut.
Tujuan Drainase.
Tujuan Drainase adalah untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan pemukiman. Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan
secara aman, lancar dan efisien serta sejauh mungkin dapat mendukung
kelestarian lingkungan. Dapat mengurangi genangan-genangan air yang
menyebabkan bersarangnya nyamuk malaria dan penyakit-penyakit lain, seperti
demam berdarah, disentri serta penyakit lain yang disebabkan kurang sehatnya
lingkungan pemukiman.
Untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik
antara lain : jalan, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan
serta gangguan kegiatan akibat tidak berfungsinya sarana drainase.
Fungsi Drainase
Fungsi drainase adalah Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya
rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan
infrastruktur kota dan harta benda milik masyarakat. Mengalirkan kelebihan
air permukaan badan air terdekat secepatnya agar tidak membanjiri/ menggenangi
kota yang dapat merusak selain harta benda masyarakat juga infrastruktur
perkotaan.
Mengendalikan sebagiaan air permukaan akibat hujan yang
dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik. Meresapkan
air permukaan serta untuk menjaga kelestarian air tanah.
Yang perlu diketahui tentang drainase ialah :
A. Menurut jenisnya
1. Drainase Alamiah (Natural Drainage) yang terbentuk
secara alami dan tidak terdapat bangunan bagunan penunjang seperti bangunan
pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong, dan lain-lain. Saluran air ini terbentuk
oleh gerusan air yang bergerak karena gravitasi yang lambat laun membentuk
jalan air yang permanen seperti sungai. Namun di perkotaan sudah sangat jarang
ditemui jenis drainase ini.
2. Drainase Buatan (Artificial Drainage) dibuat dengan
maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti
selokan pasangan batu / beton, gorong-gorong, pipa pipa, dan sebagainya. Jenis
drainase ini sering menjadi pilihan di perkotaan.
B. Menurut letak bangunan
1. Drainase permukaan tanah (Surface Drainage) adalah
saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah berfungsi sebagai
mengalirkan air yang berada di permukaan tanah ke saluran samping kiri kanan
jalan untuk diteruskan ke tempat pembuangan akhir.
2. Drainase bawah permukaan tanah (Sub-Surface Drainage)
adalah saluran drainase yang berada di bawah permukaan tanah yang berfungsi
mengalirkan air yang berada di bawah permukaan tanah melalui gorong-gorong atau
box culvert untuk dialirkan ke dalam pembuangan akhir melalui saluran kiri
kanan jalan.
C. Menurut fungsi :
1. Single Purpose : Yaitu saluran yang berfungsi
mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau air jenis
buangan yang lain seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain-lain
2. Multi Puspose : Yaitu saluran yang berfungsi
mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.
D. Menurut Konstruksi :
1. Saluran Terbuka.
Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak didaerah
yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang
tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.
2. Saluran Tertutup.
Yaitu saluran yang pada umunya sering dipakai untuk aliran air kotor (air yang
mengganggu kesehatan/ lingkungan) atau untuk saluran yang terletak ditengah
kota
Pola–Pola Drainase
Pembuatan saluran drainase disesuaikan dengan keadaan lahan dan lingkungan
sekitar, oleh karena itu dalam perencanaan drainase terdapat banyak pola
drainase, yang antara lain :
a. Pola Siku
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.
b. Pararel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang
(sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan
kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.
d. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar, letak saluran utama ada di bagian terendah (lembah) dari suatu daerah (alam) yang secara efektif berfungsi sebagai pengumpul dari anak cabang saluran yang ada (saluran cabang), dimana saluran cabang dan saluran utama merupakan suatu saluran alamiah.
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah. Suatu daerah genangan dikeringkan melalui beberapa saluran cabang dari suatu titik menyebar ke segala arah (sesuai dengan kondisi topografi daerah).
Bentuk Saluran
Drainase
Bentuk dari saluran–saluran dimensi drainase sama halnya dengan bentuk saluran
irigasi, serta dalam perencanaan dimensi saluran harus diusahakan seekonomis
mungkin.
Adapun bentuk saluran antara lain :
a. Trapesium
Pada umumnya saluran terbentuk trapesium terbuat dari tanah akan tetapi tidak
menutup kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Berfungsi untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar.
b. Persegi
Biasanya saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton. Berfungsi untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar.
c. Segitiga
Saluran sangat jarang digunakan tetapi mungkin digunakan dalam kondisi tertentu
d. Setengah Lingkaran
Berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan untuk debit yang kecil. Bentuk saluran ini umum digunakan untuk saluran–saluran penduduk dan pada sisi jalan perumahan padat.
Akhir kata inilah pengertian
drainase, tujuan drainase, fungsi drainase, jenis - jenis drainase, pola
drainase dan bentuk saluran drainase yang sekaligus dilengkapi dengan
contoh-contoh gambarnya, semoga bermanfaat untuk pengetahuan insan kita
semuanya yah. Salam sehat selalu yah!
Sumber tulisan : Buku
Drainase Terapan (HA. Halim, Hasmar, UII Press, Yogjakarta) , Website PUPR ,
dan artikel Teknik Sipil lainnya.